Sunday 7 April 2013

Korelasi Product Moment Pearson


Analisis korelasi digunakan untuk menjelaskan kekuatan dan arah hubungan antara dua variabel. Korelasi bersifat undirectional yang artinya tidak ada yang ditempatkan sebagai predictor dan respon (IV dan DV).
Angka korelasi berkisar antara  -1 s/d +1. Semakin mendekati 1 maka korelasi semakin mendekati sempurna. Sementara nilai negative dan positif mengindikasikan arah hubungan. Arah hubungan yang positif menandakan bahwa pola hubungan searah atau semakin tinggi A menyebabkan kenaikan pula B (A dan B ditempatkan sebagai variabel)
Interprestasi angka korelasi menurut Prof. Sugiyono (2007)
0          -           0,199   : Sangat lemah
0,20     -           0,399   : Lemah
0,40     -           0,599   : Sedang
0,60     -           0,799   : Kuat
0,80     -           1,0       : Sangat kuat
Dalam Bivariate model, korelasi yang umum digunakan adalah Pearson, Kendall, dan Rank Spearman, namun yang dibahas kali ini adalah Pearson r Correlation aja..
Pearson r correlation:
Pearson r correlation biasa digunakan untuk mengetahui hubungan pada dua variabel. Korelasi dengan Pearson ini mensyaratkan data berdistribusi normal.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
B. Contoh Kasus
Pak Ali ingin mengetahui apakah ada hubungan antara pengawasan (Control), kepuasan kerja (Job Satisfaction), Disiplin kerja (discipline), dan kinerja (Performance). data dapat diambil CONTOH DATA KORELASI
Jumlah data 37.
Instrumen : angket
C. Penyelesaian Kasus dengan SPSS:
Langkah 1. Pada menu Analyze pilih “correlate bivariate” . Setelah itu akan ada tampilan sbb:
Langkah 2.
Masukkan variabel yang akan dikorelasikan ke dalam variable list.
Click on “option” and select “descriptive statistics”, abaikan yang lain lalu klik “OK”
Interprestasi
Arti angka Korelasi
1.      Control – Performance. Nilai korelasi adalah positif 0.668. Besaran angka korelasi menunjukkan bahwa korelasi antara Control dan Performance berada dalam kategori “Kuat”, sementara nilai positif mengindikasikan pola hubungan antara Control dengan Performance adalah searah (semakin tinggi Control maka semakin tinggi pula Performance). Perolehan p hitung = 0.000 < 0.05 yang menandakan bahwa hubungan yang terjadi adalah signifikan.
2.      Job Satisfaction – Performance. Nilai korelasi adalah positif 0.772. Besaran angka korelasi menunjukkan bahwa korelasi antara Job satisfaction dan Performance berada dalam kategori “Kuat”, sementara nilai positif mengindikasikan pola hubungan antara adalah searah (semakin tinggi Job Sat maka semakin tinggi pula Performance). Perolehan p hitung = 0.000 < 0.05 yang menandakan bahwa hubungan yang terjadi adalah signifikan.
3.      Dicipline – Performance. Nilai korelasi adalah positif 0.749. Besaran angka korelasi menunjukkan bahwa korelasi antara Dicipline dan Performance berada dalam kategori “Kuat”, sementara nilai positif mengindikasikan pola hubungan antara dicipline dengan Performance adalah searah (semakin tinggi Control maka semakin tinggi pula Performance). Perolehan p hitung = 0.000 < 0.05 yang menandakan bahwa hubungan yang terjadi adalah signifikan.

Buku Rujukan : Prof. Dr. Sugiyono. Metode Penelitian Administasi. Bandung : Alfabeta

Sumber: http://teorionline.wordpress.com/2010/12/23/korelasi-product-moment-pearson/

Korelasi Rank Spearman


Korelasi Rank Spearman digunakan untuk mencari hubungan atau untuk menguji signifikansi hipotesis asosiatif bila masing-masing variabel yang dihubungkan berbentuk Ordinal.
Contoh:
Ada 10 orang responden yang diminta untuk mengisi daftar pertanyaan tentang Motivasi dan Prestasi dalam sebuah kantor. Jumlah responden yang diminta mengisi daftar pertanyaan itu 10 karyawan, masing-masing diberi nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10. Nilai yang diberikan oleh kesepuluh responden tentang Motivasi dan Prestasi itu diberikan pada contoh berikut. Yang akan diketahui adalah apakah ada hubungan antara Motivasi dengan Prestasi.
Berdasarkan hal tersebut maka:
  1. Judul penelitian adalah : Hubungan antara Motivasi dengan Prestasi.
  2. Variabel penelitiannya adalah : nilai jawaban dari 10 responden tentang Motivasi (Xi) dan Prestasi (Yi)
  3. Rumusan masalah: apakah ada hubungan antara variabel Motivasi dan Prestasi?
  4. Hipotesis:
  • Ho: tidak ada hubungan antara variabel Motivasi dan Prestasi.
  • Ha: ada hubungan antara variabel Motivasi dan Prestasi
5. Kriteria Pengujian Hipotesis
  • Ho ditolak   bila harga ρ hitung > dari ρ tabel
  • Ho diterima bila harga ρ hitung  dari ρ tabel
Penyajian data
Jawaban responden yang telah terkumpul ditunjukkan pada Tabel 1 berikut ini:
Tabel 1. Nilai Motivasi dan Prestasi
Nomor responden
Jumlah Skor
Jumlah skor
1
9
8
2
6
7
3
5
6
4
7
8
5
4
5
6
3
4
7
2
2
8
8
9
9
7
8
10
6
6
6. Perhitungan untuk pengujian Hipotesis
Data tersebut diperoleh dari sumber yang berbeda yaitu Motivasi (Xi) dan Prestasi (Yi). Karena sumber datanya berbeda dan berbentuk ordinal, maka untuk menganalisisnya digunakan Korelasi Rank yang rumusnya adalah:
ρ  = 1 – ( 6Σbi 2 : N  ( N– 1 )
ρ             = koefisien korelasi Spearman Rank
di           = beda  antara dua pengamatan berpasangan
N             = total pengamatan                       
Korelasi Spearman rank bekerja dengan data ordinal. Karena jawaban responden merupakan data ordinal, maka data tersebut diubah terlebih dahulu dari data ordinal dalam bentuk ranking yang caranya dapat dilihat dalam Tabel 2.
Bila terdapat nilai yang sama, maka cara membuat peringkatnya adalah: Misalnya pada Xi nilai 9 adalah peringkat ke 1, nilai 8 pada peringkat ke 2, selanjutnya disini ada nilai 7 jumlahnya dua. Mestinya peringatnya kalau diurutkan adalah peringkat 3 dan 4. tetapi karena nilainya sama, maka peringkatnya dibagi dua yaitu: (3 + 4) : 2 = 3,5. akhirnya dua nilai 7 pada Xi masing-masing diberi peringkat 3,5. Selanjutnya pada Yi disana ada nilai 8 jumlahnya tiga. Mestinya peringkatnya adalah 2, 3 dan 4. Tetapi karena nilainya sama maka peringkatnya dibagi tiga yaitu: (2 + 3 + 4) : 3 = 3. Jadi nilai 8 yang jumlahnya tiga masing-masing diberi peringkat 3 pada kolom Yi. Selanjutnya nilai 7 diberi peringkat setelah peringkat 4 yaitu peringkat 5. Lanjutkan saja…..
Tabel 2. Tabel penolong untuk menghitung koefisien korelasi Spearman Rank.
Nomor Responden
Nilai Motivasi Resp. I (Xi)
Nilai Prestasi dari Resp.  II (Yi)
Peringkat (Xi)
Peringkat (Yi)
bi
bi2
1
9
8
1
3
-2
4
2
6
7
5,5
5
0,5
0,25
3
5
6
7
6,5
0,5
0,25
4
7
8
3,5
3
0,5
0,25
5
4
5
8
8
0
0
6
3
4
9
9
0
0
7
2
2
10
10
0
0
8
8
9
2
1
1
1
9
7
8
3,5
3
0,5
0,25
10
6
6
5,5
6,5
-1
1
0
7
Selanjutnya harga biyang telah diperoleh dari hitungan dalam tabel kolom terakhir dimasukkan dalam rumus korelasi Spearman Rank :
ρ = 1 – 6.7 : ( 10 x 102 -1 ) = 1 – 0,04 = 0,96
Sebagai interpretasi, angka ini perlu dibandingkan dengan tabel nilai-nilai ρ(dibaca: rho) dalamTabel 3. Dari tabel itu terlihat bahwa untuk n = 10, dengan derajat kesalahan 5 % diperoleh harga 0,648 dan untuk 1 % = 0,794. Hasil ρ hitung ternyata lebih besar dari ρ tabel
Derajat kesalahan 5 %…..  0,96 >  0,648
Derajat kesalahan 1 %…..  0,96 > 0,794
Hal ini berarti menolak Ho dan menerima Ha.
Kesimpulan :
Terdapat hubungan yang nyata/signifikan antara Motivasi (Xi) dengan Prestasi (Yi).  Dalam hal ini hipotesis nolnya (Ho) adalah: tidak ada hubungan antara variabel Motivasi (Xi) dengan Prestasi (Yi). Sedangkan hipotesis alternatifnya (Ha) adalah:terdapat  hubungan yang positif dan signifikan  antara variabel Motivasi (Xi) dengan Prestasi (Yi). Dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Atau dengan kata lain bahwa variabel Motivasi mempunyai hubungan yang signifikan dengan Prestasi.
Tabel 3: Tabel Nilai-nilai ρ (RHO), Korelasi Spearman Rank
N
Derajat signifikansi
N
Derajat signifikansi
5%
1%
5%
1%
5
1,000
16
0,506
0,665
6
0,886
1,000
18
0,475
0,625
7
0,786
0,929
20
0,450
0,591
8
0,738
0,881
22
0,428
0,562
9
0,683
0,833
24
0,409
0,537
10
0,648
0,794
26
0,392
0,515
12
0,591
0,777
28
0,377
0,496
14
0,544
0,715
30
0,364
0,478
Sumber:
  1. Moh. Nazir, Ph.D. Metode Penelitian, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta, 2003
  2. Sugiono, Prof. Dr. Statistik Nonparametrik Untuk Penelitian, Penerbit CV  ALFABETA Bandung, 2004
  3. Suharto, Bahan Kuliah Statistik, Universitas Muhammadiyah Metro, 2004

    Sumber: 
    http://suhartoumm.wordpress.com/2013/01/02/korelasi-spearman-rank/

Statistik Parametrik vs Statistik Non-Parametrik


Berdasarkan jenisnya, secara umum statistik dibagi menjadi statistik parametrik dan statistik non-parametrik.

STATISTIK PARAMETRIK
Statistik Parametrik, yaitu ilmu statistik yang mempertimbangkan jenis sebaran atau distribusi data, yaitu apakah data menyebar secara normal atau tidak. Dengan kata lain, data yang akan dianalisis menggunakan statistik parametrik harus memenuhi asumsi normalitas. Pada umumnya, jika data tidak menyebar normal, maka data seharusnya dikerjakan dengan metode statistik non-parametrik, atau setidak-tidaknya dilakukan transformasi terlebih dahulu agar data mengikuti sebaran normal, sehingga bisa dikerjakan dengan statistik parametrik. 

Contoh metode statistik parametrik :
a. Uji-z (1 atau 2 sampel)
b. Uji-t (1 atau 2 sampel)
c. Korelasi pearson,
d. Perancangan percobaan (one or two-way anova parametrik), dll.

Ciri-ciri statistik parametrik :
- Data dengan skala interval dan rasio
- Data menyebar/berdistribusi normal
Keunggulan dan kelemahan statistik parametrik
Keunggulan :
1. Syarat syarat parameter dari suatu populasi yang menjadi sampel biasanya tidak diuji dan dianggap memenuhi syarat, pengukuran terhadap data dilakukan dengan kuat.
2. Observasi bebas satu sama lain dan ditarik dari populasi yang berdistribusi normal serta memiliki varian yang homogen.
Kelemahan :
1. Populasi harus memiliki varian yang sama.
2. Variabel-variabel yang diteliti harus dapat diukur setidaknya dalam skala interval.
3. Dalam analisis varian ditambahkan persyaratan rata-rata dari populasi harus normal dan bervarian sama, dan harus merupakan kombinasi linear dari efek-efek yang ditimbulkan.

STATISTIK NON-PARAMETRIK
Statistik Non-Parametrik, yaitu statistik bebas sebaran (tidak mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi, baik normal atau tidak). Selain itu, statistik non-parametrik biasanya menggunakan skala pengukuran sosial, yakni nominal dan ordinal yang umumnya tidak berdistribusi normal. 
Contoh metode statistik non-parametrik :
a. Uji tanda (sign test)
b. Rank sum test (wilcoxon)
c. Rank correlation test (spearman)
d. Fisher probability exact test.
e. Chi-square test, dll

Ciri-ciri statistik non-parametrik :
Data tidak berdistribusi normal 
- Umumnya data berskala nominal dan ordinal
- Umumnya dilakukan pada penelitian sosial
- Umumnya jumlah sampel kecil 

Keunggulan dan kelemahan statistik non-parametrik :  

Keunggulan :
1. Tidak membutuhkan asumsi normalitas.
2. Secara umum metode statistik non-parametrik lebih mudah dikerjakan dan lebih mudah dimengerti jika dibandingkan dengan statistik parametrik  karena ststistika non-parametrik tidak membutuhkan perhitungan matematik yang rumit seperti halnya statistik parametrik.
3. Statistik non-parametrik dapat digantikan data numerik (nominal) dengan jenjang (ordinal).
4. Kadang-kadang pada statistik non-parametrik tidak dibutuhkan urutan atau jenjang secara formal karena sering dijumpai hasil pengamatan yang dinyatakan dalam data kualitatif.
5. Pengujian hipotesis pada statistik non-parametrik dilakukan secara langsung pada pengamatan yang nyata.
6. Walaupun pada statistik non-parametrik tidak terikat pada distribusi normal populasi, tetapi dapat digunakan pada populasi berdistribusi normal.
Kelemahan :
1. Statistik non-parametrik terkadang mengabaikan beberapa informasi tertentu.
2. Hasil pengujian hipotesis dengan statistik non-parametrik tidak setajam statistik parametrik.
3. Hasil statistik non-parametrik tidak dapat diekstrapolasikan ke populasi studi seperti pada statistik parametrik. Hal ini dikarenakan statistik non-parametrik mendekati eksperimen dengan sampel kecil dan umumnya membandingkan dua kelompok tertentu. (Khairul Amal).

Sumber: 
http://forum-statistik.blogspot.com/2012/05/statistik-parametrik-vs-statistik-non.html

Saturday 6 April 2013

Jointed Dolls




Boneka bola-jointed adalah setiap boneka yang diartikulasikan dengan bola dan soket sendi. Dalam penggunaannya yang mengacu pada boneka modern, biasanya mengacu pada boneka yang modern seperti boneka Asia. Boneka ini dibuat dari poliuretan resin sintetis, keras, plastik padat, dan bagian-bagian dirangkai dengan elastis tebal.  Sebagian besar diproduksi di Jepang, Korea Selatan dan China. Gaya BJD telah digambarkan sebagai baik realistis dan dipengaruhi oleh anime. Mereka umumnya berkisar dalam ukuran dari sekitar 60 cm (24 inch) untuk boneka yang lebih besar, 40 cm (16 in) untuk boneka mini dan semua jalan ke 10 cm (4 in) atau lebih untuk terkecil dari BJDs kecil . BJDs terutama ditujukan untuk kolektor dewasa dan customizers. Mereka dibuat agar mudah untuk menyesuaikan, dengan lukisan, mengubah mata dan wig, dan sebagainya.

Pasar BJD modern mulai dengan Volks garis Super Dollfie pada tahun 1999. Super Dollfie dan Dollfie adalah merek dagang terdaftar tetapi kadang-kadang keliru digunakan sebagai istilah selimut generik untuk merujuk kepada semua BJDs Asia terlepas dari produsen.






All Pictures Credit to Mephistohang. 

Friday 5 April 2013

Istana Maimun


  • Kerajaan Melayu atau Kerajaan Deli tepatnya ada di Medan, dengan istananya yang megah,Istana Maimun (Maimoon). Tepatnya berada di Jalan Brigjen Katamso, tidak jauh dari situ terdapat Mesjid Raya Medan,Sumatera Utara, sebenarnya Mesjid Raya Medan dan Istana Maimun satu komplek dan tentu saja milik Sultan Deli. Mesjid dan Istanan Sultan Deli ini memiliki sejarah yang sangat panjang dalam perjuangan untuk mengusir penjajah. Baik cerita buruk dan baik, Mesjid dan Istana ini menjadi saksi bisu. Penulis tidak akan menulis sejarah dari mesjid dan istana, Mesjid Raya Medan di Jalan Sisingamangaraja sedangkan Istana Maimun di Jalan Brigjen Katamso. Seperti di kutip dari jalajalanyuk.com, berikut ini gambaran terbaru tentang istana Maimun.Istana Maimoon Yang Indah. Istana Maimoon merupakan salah satu istana yang paling indah masih ada di Indonesia. arsitektur yang unik dan desain interior istana ini memberikan karakter yang khas. Istana Maimun ini dibangun oleh Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah. Istana Maimun dibangun dengan desain dari seorang arsitek Italia pada tahun 1888. Sebagai warisan Kesultanan Melayu-Deli, Istana Maimun didominasi dengan warna kuning, khas Melayu. Istana Maimoon dibangun di atas tanah seluas 2.772 m persegi di pusat kerajaan Deli, sekarang jalan Brigjen Katamso, Medan.Istana Maimun terdiri dari dua lantai yang dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bangunan utama, sayap kiri, dan sayap kanan. Di depan, sekitar 100 meter, berdiri Masjid Al-Maksum yang dikenal sebagai Masjid Raya Medan. Di ruang tamu (balairung) Anda akan menghadapi tahta yang didominasi oleh warna kuning. Crystal menyalakan lampu tahta, bentuk pengaruh budaya Eropa. Pengaruh yang sama muncul pada perabotan istana seperti kursi, meja, toilet dan lemari dan pintu, menuju ke balairung. Ruangan seluas 412 m persegi digunakan untuk acara penobatan Sultan Deli atau agenda tradisional lainnya. Balairung juga digunakan sebagai tempat Sultan menerima pujian dari sanak saudara dan keluarga di hari libur Islam.Bangunan Istana Maimun didominasi oleh warna kuning. Namun, jangan menghubungkannya dengan warna partai politik. Kuning adalah warna khas Melayu. Ada foto keluarga, perabotan, dan senjata tua di dalam gedung. Istana Maimoon adalah warisan Kesultanan Deli. Istana Maimoon terletak di Jalan Brigjen Katamso, Medan. Sultan Deli, Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah, telah mendirikan istana ini. Perancang adalah seorang arsitek Italia, dan selesai pada tahun 1888. Dibangun di atas tanah seluas 2.772 m2 luas bangunan istana menghadap ke timur, dan menjadi pusat kerajaan Deli. Istana ini terdiri dari dua lantai yang dibagi menjadi tiga bagian, yang merupakan bangunan utama, sayap kiri, dan sayap kanan. Di depan, sekitar 100 meter, berdiri Masjid Al-Maksum yang dikenal sebagai masjid Agung Medan.Lebih lanjut, jumlah kamar adalah 40, 20 kamar di lantai atas, tahta Sultan dan 20 kamar di bawahnya, tidak termasuk 4 kamar mandi, gudang, dapur, dan penjara di lantai bawah. Menarik jika kita mengamati desain arsitektur istana. Perpaduan antara tradisi Islam dan kebudayaan Eropa berani dilaksanakan. Selain balairung itu, dasar bangunan juga menunjukkan pengaruh Eropa. Beberapa bahan bangunan yang diimpor dari Eropa, seperti ubin lantai, marmer, dan teraso.Arsitektut Istana Maimoon.Pola arsitektur Belanda dengan pintu dan jendela lebar dan tinggi, serta pintu bergaya Spanyol menjadi bagian dari Istana Maimun. Belanda dipengaruhi juga terlihat pada prasasti marmer di depan tangga marmer yang ditulis dengan huruf Latin dalam bahasa Belanda.Pengaruh Islam terlihat dalam bentuk kurva atau arcade di beberapa bagian atap istana. Kurva yang berbentuk kapal terbalik yang dikenal dengan Persia Curve sering dijumpai pada bangunan di kawasan Timur Tengah, Turki, dan India. Istana Maimoon merupakan salah satu bangunan paling indah di Medan. Nya lokasi mudah dicapai, baik dari Bandara Polonia (sekitar 10 km) dan Pelabuhan Belawan (sekitar 28 km). Bangunan bersejarah ini terbuka umum setiap hari dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB.Sekarang ini Sultan tidak lagi memiliki kekuasaan politik. Namun, garis suksesi tahta masih terus berlanjut. Yang terakhir Sultan, Tengku Mahmud Aria Lamanjiji adalah pada tahun 2005 ketika ia hanya berkuasa delapan tahun. Ayahnya, Alam Shah Ibni Al-Marhum Sultan Azmi Perkasa; Sultan Mahmud III Otteman Maamun Padrap Perkasa Alam Shah al-Haj tewas dalam kecelakaan pesawat ketika melakukan pekerjaan sosial di Aceh pada tahun yang sama. Sultan muda sekarang tinggal bersama ibunya di pulau lain.